Kehidupan setelah pernikahan

Senin, Mei 17, 2021

Banyak hal yang bisa buat aku belajar dari kehidupan setelah pernikahan. Aku salah satu orang yang hampir dalam keseharianku berubah 180 derajad. Misalnya saja, sebelum menikah aku adalah seorang karyawan yang hampir kehidupan seharinya adalah dokumen, komputer, buku cek (secara aku admin bank). Lalu setelah memutuskan untuk resign, dan menjalani kehidupan full sebagai ibu rumah tangga, aku harus mulai belajar berhadapan dengan pisau, kompor, sapu dan teman-temannya. Benar benar alat yang berada diluar jangkauanku selama kurang lebih 26 tahun. Ya, aku memang bukan anak yang senang membantu orangtuaku di dapur, karena setiap kali aku ingin membantu, mama ku bilang "udah kamu nnti aja angkat piringnya, ribet ditanya-tanya mulu kalo masak" haha. Ya mau bagaimana lagi, aku benar-benar ga ngerti soal masakan, jadi aku banyak tanya soal berapa sendok garam yang di masukkan ke dalam sop ayam, atau seberapa tipis memotong tempe untuk tempe goreng tepung.


Ada keajaiban yang terjadi setelah aku menikah, aku mulai bersahabat dengan BAWANG! yap! bawang putih, merah dan bombay adalah salah satu musuhku sejak aku duduk di bangku kelas 3 SD. Dahulu aku trauma karena sempat mencium aroma bawang busuk di sebuah pasar swalayan dan membuat aku membenci bawang-bawangan. Saat aku tidak sengaja menggigit bawang putih yang dimasak di sayur sop, entah kenapa aku langsung muntah. Bahkan saat aku ke dapur dan tidak sengaja melihat atau tersentuh kulit bawang, aku bisa langsung menjerit dan lari. Tetapi setelah aku menikah otomatis aku harus belajar menyuguhkan makanan untuk suamiku. Dan tentu saja makanan mana yang dimasak tidak pakai bawang, minimal bawang putih. 


Aku mulai belajar menenangkan diriku saat melihat tumpukan bawang putih dan merah yang ada di hadapanku. Perlahan aku belajar memegang mereka satu persatu, merasakan teksturnya, dengan ujung jari telunjuk dan jempolku, dengan dahi mengernyit, dan tentu saja perasaan jijik hahaha. Setelahnya aku coba pelan pelan mengulitinya dengan pisau di tangan kananku. Saat potongan pertama, bau yang aku benci itu menyeruak menusuk hidungku. Tapi bathinku terus melawan "kau harus menyelesaikan masakan pertama untuk suamimu! SEMANGAAAT!" kataku sambil menahan jijik dan air mata.

Perlu waktu 5x lebih lama dari orang normal yang mengupas 3 butir bawang putih. Tapi aku menyelesaikan dengan baik dan apik, segera setelahnya aku mencuci tangan untuk membuang bau yang menyengat di ujung jemari tanganku. Masakan pertamaku adalah daging sapi slice lada hitam yang resepnya aku tiru dari platform youtube. Alhamdulillah masakan pertamaku berakhir enak dan habis dalam sekali makan.


Perkara bebenah rumah aku sudah mendapatkan ilmunya saat aku duduk di bangku SMK, memang saat itu aku mengambil jurusan perhotelan yang pelajarannya 50 persen tentang room service atau public area. Jadi setidaknya aku paham basic menyapu, pel, pasang sprei, sikat kamar mandi dan yang lainnya. Aku tahu suamiku bukan orang yang mewajibkan istrinya bisa dan mampu untuk mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga. Dia memiliki pemikiran, lebih baik menggunakan waktu yang lebih bermanfaat seperti membaca buku, mempelajari hal baru. Soal mencuci pakaian bisa diganti dengan laundry, dan sebagainya.


Apakah aku merasakan bosan? awalnya tentu tidak, aku berhasil mempelajari berbagai cara memasak makanan dari ayam bakar, ayam woku sampai rawon. Yang terjadi malah, aku merindukan teman temanku, aku rindu untuk sekedar berlumpul bersama mereka setiap akhir pekan. yaa.. walaupun semua itu tergantikan akan hadirnya suamiku, tapi tetap rasa rindu ingin bertemu dengan teman lama tak bisa tergantikan.


Baiklah sekian dulu cerita kehidupan awal pernikahanku… see you next time


2 komentar:

  1. teringat kaka, dan mampirlahh. ternyata masih aktif, walau kaka jarang update di stori dan aku ga ada IG. minimal aku tau kaka di blog ini.

    semangat untuk mengisi blog blog nyaa dan melepas rindu juga.

    semoga dengan kesibukan kita masing masing, tetep terjalin silatuhrahmi ya kaa dan oneday entah kapan semoga allah pertemukan kita kembali yaa :)

    miss you from temen jalan di jepang :)

    BalasHapus
  2. Hai ka! thank you udah mampir di blog yang penuh dengan sarang laba-laba ini, semoga dalam waktu dekat kita bisa ketemu dan melepas rindu bersama lagi yaa

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.