Ada drama di Universal Studio Japan, Osaka
Holaa...
Akhirnya berkesempatan kembali menulis perjalanan hari ketiga ku selama di Jepang. Ga terasa udah 3 bulan sejak aku kembali dari Jepang tapi memori itu masih aja membekas. Bahkan setiap kali aku posting pict pas aku di Jepang di salah satu media sosial, ada yang nyangkanya aku stay disana ada juga yang bilang "belum bisa move on banget ya dari Jepang?" duh, kalo nemu pertanyaan kek gini rasanya mau aku jawab di mukanya "IYA NGGA BISA MOVE ON" LOL bukan gimana-gimana, mungkin ya aku terkesan norak :') , tapi emang itu yang aku rasain. Dari SMP pengen banget tau Jepang kek gimana. Akhirnya di usia 25 tahun aku dikasih kesempatan buat datang langsung ke Jepang, melihat dengan nyata jalanannya, keretanya, makanannya, budayanya, pohon sakuranya yang sedang bermekaran yang selama 13 tahun ini cuman bisa liat di komik sama tv (tambah youtube).
Kalo kata Repunzel pas mau mewujudkan impiannya nih "I've been looking out of windows for eighteen years, dreaming about what i might feel like when those lights rise in the sky." (lol) aku ga sampe 18 tahun untungnya.
Nah! kelamaan Intronya, lanjut perjalanan aku, lia dan ka pur di hari ketiga kita ke UNIVERSAL STUDIO JAPAN!
Kamis, 29 Maret 2018
Pagi itu kami bangun hampir tepat waktu, yah walaupun harus di bangunin berkali-kali sama ka pur. Selama di sana memang ka pur yang paling rajin bangunnya, aku dan lia terlalu lelah setelah kemarinnya seharian mengelilingi tokyo dan dotonbori. Setelah bersiap-siap lia dan ka pur sarapan pop mie yang mereka bawa dari indo, dan aku yang bosan akhirnya terpaksa memberli katsu di familymart dekat penginapan kami.
Hawa pagi itu lumayan dingin, ngga tau kenapa rasanya energiku menurun drastis di hari itu. Padahal kami akan bermain di USJ yang ada kastil Hogwarts nya. Sebenernya lia sudah pernah ke Universal Studio yang di Singapore, tapi aku pingin datang ke kastilnya Harry Potter yang cuman ada di Asia, kalo ke London kan ga tau kapan bakal kesana. Makanya sekalian di Jepang aku minta di temenin ke USJ ini (lol) dan tanpa effort yang besar buat membujuk lia dan ka pur mau juga kesana, hahaha.
Perjalanan dari JR-Namba ke Universal City perlu 2 kali transit, pertama di Imamiya station dan Nishikujo station. Kereta yang akan kami naiki dari Nishikujo ke Universal city memiliki ciri khas yaitu gambar Harry Potter yang besar menempel di hampir seluruh gerbong kereta. Jadi kami tidak perlu mencari kereta mana yang harus kami naiki, cukup lihat ada muka Daniel rad, Emma watson dan Rupert grint kami tau kereta itu akan mengangkut kami ke USJ.
Suasana di kereta saat itu tidak terlalu penuh, kami bersyukur kala itu karena memilih hari biasa untuk bisa ke USJ. Tapi ketika keluar stasiun rasa syukur itu agak pudar, kami banyak menemui gerombolan orang yang akan ke USJ dan banyak anak remaja (pelajar) yang datang kala itu. HALOO, bukannya kalian pada sekolah?!! Apes, kami lupa bahwa saat kami datang ke Jepang disana sudah musim liburan karena banyak sekolah yang telah melaksanakan Graduation. Aku tahu info ini dari salah satu fans Jump di jepang, dia baru saja selesai Graduation beberapa minggu sebelum kami berangkat ke Jepang. Karena sudah sampai di sana, ya terpaksa kami menikmati perjalanan kami kala itu.
Salah satu tempat yang ga boleh di lewatin buat foto kalo udah sampe USJ adalah taraaa...
Setelah narsis di tempat wajib USJ, kami langung mengarah ke gerbang masuk. Disana ada beberapa gerbang, aku shock saat lihat antrian panjang untuk masuk. Tapi kata lia kita tidak perlu mengantri karena sudah booking duluan jadi kita masuk di gerbang yang berbeda.
Kejadian aneh di mulai, saat kami ingin masuk gerbang kertas bookingan kami yang terdapat QR Scan tidak berfungsi di mesin. Jadi kami harus di bantu operator yang memasukan kode angka di mesin yang bentuknya mirip handphone. Alhamdulillah kami bisa masuk walau sedikit panik karena hanya kami yang lama untuk masuk gate.
Ketika masuk di USJ aku sedikit teringat Jungle Land Bogor (lol) cuma aja USJ lebih besar lagi (iyalah!). Di bagian depan dekat gerbang kami di suguhkan toko-toko souvenir khas USJ, ada juga make up artis yang bisa bikin body paint karakter minion atau apapun di wajah kita, kebanyakan yang memakai jasa ini adalah anak kecil. Suasana pagi disana sudah cukup ramai, kami terus berjalan sampai bertemu dengan lapangan besar yang di ujung jalannya sudah ada pertunjukan dari karakter despicable me. Bodohnya kami lupa mengambil peta di depan pintu masuk :") jadilah kami membuka peta lewat mbah google. Tujuan kami pagi itu adalah mengambil tiket masuk Wizarding World of Harry Potter.
Yap, untuk bisa masuk ke wahana Harry Potter, memang di perluakan tiket lagi, tapi kita tidak perlu membayar lagi. Cukup scan tiket masuk USJ kita di sebuah mesin dan pilih kloter masuknya. Kloter masuk wahana HP ada 4, ada yang jam 10 pagi, 12 siang, jam 1 siang dan jam 4 sore kalau tidak salah ingat.
Karena saat itu adalah kali pertama kami kesana, jadinya kami bertanya dimana letak pengambilan tiket kloter, ternyata posisinya cukup jauh dari pintu masuk HP. Ketika kami akan sampai mesin kloter, antrian sudah panjang. Lemas sekali kami saat melihat antrian, ditambah udara yang cukup dingin tetapi sinar matahari hari itu cukup menyengat (berasa panas dingin). Sekitar 15 menit mengantri akhirnya kami tiba di mesin kloter tersebut, kami di pandu oleh mba mba untuk me-scan tiket kami. TAPI GA KE DETECT! 5 menit kami berdiri di mesin kloter tapi hasilnya sama. Akhirnya karena takut mengganggu antrian kami di arahkan ke mesin kloter dekat pintu keluar.
Sudah lebih dari 10 menit dibantu oleh mba-mba yang jagain kloternya masih ga bisa di scan. Karena kami tidak di kirimkan soft copy tiket ke email kami, akhirnya kami mencoba menghubungi pihak HIS untuk meminta soft copy tiket USJ. Sulit sekali menghubungi pihak sana, sampai ka pur harus berkali-kali telepon sampai akhirnya di angkat oleh mas-mas HIS nya, ternyata mereka belom di kantor. Kami lupa perbedaan waktu di Jepang dengan Indonesia berkisar 2 jam, jadi mas HIS itu meminta kami untuk menunggu sekitar 1 sampai 1 setengah jam lagi. LEMAS! kami sudah kehabisan tenaga di awal keberangkatan kami ke USJ di tambah ada drama tiket ga bisa di scan.
Alhamdulillahnya ada ibu penjaga tiket kloter yang baik hati membantu kami, mungkin karena mereka melihat kami udah lemas ga bisa masuk wahana HP. Supervisor yang menjaga sudah menijinkan si ibu penjaga itu untuk membantu kami, tapi dengan syarat kami harus jaga rahasia. Seketika penjaga itu mengeluarkan tiket sakti dia (tiket khusus penjaga) sambil pura-pura kalau itu tiket punya kita (karena ga enak kalo sampe keliatan pengunjung lain). Dannn... kami dapat tiketnya di kloter ke 3, alhamdulillah. Kami sampai berkalikali bilang terimakasih ke ibu penjaga dan supervisornya, baiknya keterlaluan. Karena kami pikir jepang kan straight banget kalo punya peraturan, tapi ini alhamdulillahnya Allah kasih kemudahan lewat petugas disana. :') terhura aku...
Sambil menunggu waktu masuk wahana HP kami mencoba mencari wahana yang waktu tunggunya ga keterlaluan, tadinya kami mau main wahana spiderman, karena waktu tunggunya 120 menit, kami putar balik. Lalu kami memutuskan untuk memilih wahana terminator yang waktu tunggunya cuma 45 menit, IYA CUMA 45 MENIT! Waktu itu kami cuma mikir "Ah 45 menit mah sebentar" tapi kami lupa kami kudu berdiri ngantri selama 45 menit! (Upacara bendera di sekolah aja 30 menit) :')
Singkat cerita kami sudah selesai di wahana terminator, kami ingin melanjutkan mencari wahana yang tidak terlalu lama antrinya tapi sebentar lagi kami harus kembali ke HP World. Jadilah kami berfoto-foto di jalan entah apa namanya (ala ala model ga jadi, wkwkwk)
Saat kami mulai memasuki gerbang masuk backsound HP sudah terdengar, jadi beneran berasa kek lagi di Hogwarts :'). Aku ga bisa cerita banyak, karena kami kebanyakan menikmati perjalanan kami sambil masuk ke toko-toko yang menjual berbagai macam souvenir HP (tapi kami ga beli, lol). Disana kami menonton pertunjukan sulap juga dan beli butterbeer. Kami beli butterbeer yang gelasnya bisa dibawa pulang (lumayan buat oleh oleh, lol) harganya kalo gasalah inget 1.000 yen. Kami ingin ingin naik roller coasternya, tapi antriannya juga lama, ditambah saat kami mau masuk kastil, antriannya tambah gila 150 menit! Duh kalo antriannya selama ini tau gitu kita bawa jengkok dari Indo :'). Jadinya kami menikmati HP world sambil berkeliling melihat orang-orang mencoba berbagai 'spell' / mantra.
Ga kerasa udah sore, kami memutuskan untuk kembali ke penginapan karena malamnya kami akan jalan-jalan di sekitar namba Osaka, sambil mencoba Honolu Halal Ramen yang jaraknya lumayan dekat dengan penginapan kami. Tetapi sebelum keluar gerbang, kami bertemu dengan gerombolan minion yang berjoget-joget di jalan (pengen aku gelindingin asli gemes banget!), kami berfoto sebentar dengan satu minion. Walaupun aku harus request dulu ke Ka pur dan Lia kalo aku ga mau foto sama yang matanya satu (lol).
Kami sampai di penginapan sekitar jam setengah 6 sore, kami sengaja beristirahat sejenak sambil membereskan koper kami yang sudah beranak banyak.
Jam setengah 8 malam kami sudah jalan menuju ramen halal. Malam itu udara masih dingin seperti biasanya, ditambah perut keroncongan, kami tetap berjalan mengikuti arah google maps ketempat tujuan kami. Jalanan Osaka dimalam hari tak terlalu berbeda dengan pagi hari, sama-sama sepi, lenggang, ga kayak di jakarta :'D. Kami sengaja belok melewati komplek apartment yang jalannya sama sepinya dengan jalanan utama. Tidak terlihat aktivitas orang-orang diluar gedung, hanya ada satu atau dua orang yang jalan kaki seperti kami.
Ketika sampai tempat tujuan, kami harus menunggu skitar 5 menit karena didalam masih penuh. Tempat makan honolu ramen osaka sepertinya lebih kecil dari yang di Tokyo. Di Osaka hanya tersedia lantai 1 dengan kapasitas mungkin 10 orang, kalo kalian pernah liat toko ramen yang kecil dengan ciri khas jepang seperti di manga atau anime, seperti itulah yang kami lihat di honolu ramen osaka ini. Cara memesannya dengan vending mechine, harga ramen yang ditawarkan berkisar 750 yen sampai 1.100 yen (kalo kami ga salah ingat). Dalam hati kami "Mahal bener... makan ramen aja sampe 130ribu, di indo bisa beli nasi padang 4 dengan 2 lauk" lol kebanyakan protes! (ya maklumin aja kami emang agak perhitungan orangnya kalo di negara orang, takut ga bisa balik kalo keseringan makan enak). Tapi jarang-jarang kan makan ramen langsung di Jepang, ga tiap hari juga makannya. Jadi kami masing-masing memesan menu yang berbeda, dan menunggu dengan sabar ramen kami selesai dibuat.
Rasanya serius enak :') tapi sejujurnya aku udah ga kuat ngeliat ayam pas disana. Karena sarapan dan makan siang aku pakai Chicken katsu, aku udah begah banget harus makan ayam lagi sama ramen. Bukan karena rasa ramennya ga enak, tapi ini karena akunya aja yang udah blenger makan ayam, jadinya aku hanya bisa abisin ramen, enma sama telurnya aja, potongan ayamnya aku tinggalin mengapung bersama kuah nya. (maafin aku ya yam, aku jenuh karena kamu terlalu baik muncul disetiap menu makanku /slap/)
Usai makan ramen kami langusng kembali ke penginapan untuk istirahat dan mempersiapkan perjalanan kami selanjutnya ke Kyoto. Segitu dulu untuk cerita di Osaka nya, see you di cerita selanjutnya "Explore Kyoto in One Day" Jaa mata nee~
Akhirnya berkesempatan kembali menulis perjalanan hari ketiga ku selama di Jepang. Ga terasa udah 3 bulan sejak aku kembali dari Jepang tapi memori itu masih aja membekas. Bahkan setiap kali aku posting pict pas aku di Jepang di salah satu media sosial, ada yang nyangkanya aku stay disana ada juga yang bilang "belum bisa move on banget ya dari Jepang?" duh, kalo nemu pertanyaan kek gini rasanya mau aku jawab di mukanya "IYA NGGA BISA MOVE ON" LOL bukan gimana-gimana, mungkin ya aku terkesan norak :') , tapi emang itu yang aku rasain. Dari SMP pengen banget tau Jepang kek gimana. Akhirnya di usia 25 tahun aku dikasih kesempatan buat datang langsung ke Jepang, melihat dengan nyata jalanannya, keretanya, makanannya, budayanya, pohon sakuranya yang sedang bermekaran yang selama 13 tahun ini cuman bisa liat di komik sama tv (tambah youtube).
Kalo kata Repunzel pas mau mewujudkan impiannya nih "I've been looking out of windows for eighteen years, dreaming about what i might feel like when those lights rise in the sky." (lol) aku ga sampe 18 tahun untungnya.
Nah! kelamaan Intronya, lanjut perjalanan aku, lia dan ka pur di hari ketiga kita ke UNIVERSAL STUDIO JAPAN!
Kamis, 29 Maret 2018
Pagi itu kami bangun hampir tepat waktu, yah walaupun harus di bangunin berkali-kali sama ka pur. Selama di sana memang ka pur yang paling rajin bangunnya, aku dan lia terlalu lelah setelah kemarinnya seharian mengelilingi tokyo dan dotonbori. Setelah bersiap-siap lia dan ka pur sarapan pop mie yang mereka bawa dari indo, dan aku yang bosan akhirnya terpaksa memberli katsu di familymart dekat penginapan kami.
Hawa pagi itu lumayan dingin, ngga tau kenapa rasanya energiku menurun drastis di hari itu. Padahal kami akan bermain di USJ yang ada kastil Hogwarts nya. Sebenernya lia sudah pernah ke Universal Studio yang di Singapore, tapi aku pingin datang ke kastilnya Harry Potter yang cuman ada di Asia, kalo ke London kan ga tau kapan bakal kesana. Makanya sekalian di Jepang aku minta di temenin ke USJ ini (lol) dan tanpa effort yang besar buat membujuk lia dan ka pur mau juga kesana, hahaha.
![]() |
JR Namba Osaka |
Suasana di kereta saat itu tidak terlalu penuh, kami bersyukur kala itu karena memilih hari biasa untuk bisa ke USJ. Tapi ketika keluar stasiun rasa syukur itu agak pudar, kami banyak menemui gerombolan orang yang akan ke USJ dan banyak anak remaja (pelajar) yang datang kala itu. HALOO, bukannya kalian pada sekolah?!! Apes, kami lupa bahwa saat kami datang ke Jepang disana sudah musim liburan karena banyak sekolah yang telah melaksanakan Graduation. Aku tahu info ini dari salah satu fans Jump di jepang, dia baru saja selesai Graduation beberapa minggu sebelum kami berangkat ke Jepang. Karena sudah sampai di sana, ya terpaksa kami menikmati perjalanan kami kala itu.
Salah satu tempat yang ga boleh di lewatin buat foto kalo udah sampe USJ adalah taraaa...
Kejadian aneh di mulai, saat kami ingin masuk gerbang kertas bookingan kami yang terdapat QR Scan tidak berfungsi di mesin. Jadi kami harus di bantu operator yang memasukan kode angka di mesin yang bentuknya mirip handphone. Alhamdulillah kami bisa masuk walau sedikit panik karena hanya kami yang lama untuk masuk gate.
Yap, untuk bisa masuk ke wahana Harry Potter, memang di perluakan tiket lagi, tapi kita tidak perlu membayar lagi. Cukup scan tiket masuk USJ kita di sebuah mesin dan pilih kloter masuknya. Kloter masuk wahana HP ada 4, ada yang jam 10 pagi, 12 siang, jam 1 siang dan jam 4 sore kalau tidak salah ingat.
Karena saat itu adalah kali pertama kami kesana, jadinya kami bertanya dimana letak pengambilan tiket kloter, ternyata posisinya cukup jauh dari pintu masuk HP. Ketika kami akan sampai mesin kloter, antrian sudah panjang. Lemas sekali kami saat melihat antrian, ditambah udara yang cukup dingin tetapi sinar matahari hari itu cukup menyengat (berasa panas dingin). Sekitar 15 menit mengantri akhirnya kami tiba di mesin kloter tersebut, kami di pandu oleh mba mba untuk me-scan tiket kami. TAPI GA KE DETECT! 5 menit kami berdiri di mesin kloter tapi hasilnya sama. Akhirnya karena takut mengganggu antrian kami di arahkan ke mesin kloter dekat pintu keluar.
Sudah lebih dari 10 menit dibantu oleh mba-mba yang jagain kloternya masih ga bisa di scan. Karena kami tidak di kirimkan soft copy tiket ke email kami, akhirnya kami mencoba menghubungi pihak HIS untuk meminta soft copy tiket USJ. Sulit sekali menghubungi pihak sana, sampai ka pur harus berkali-kali telepon sampai akhirnya di angkat oleh mas-mas HIS nya, ternyata mereka belom di kantor. Kami lupa perbedaan waktu di Jepang dengan Indonesia berkisar 2 jam, jadi mas HIS itu meminta kami untuk menunggu sekitar 1 sampai 1 setengah jam lagi. LEMAS! kami sudah kehabisan tenaga di awal keberangkatan kami ke USJ di tambah ada drama tiket ga bisa di scan.
Alhamdulillahnya ada ibu penjaga tiket kloter yang baik hati membantu kami, mungkin karena mereka melihat kami udah lemas ga bisa masuk wahana HP. Supervisor yang menjaga sudah menijinkan si ibu penjaga itu untuk membantu kami, tapi dengan syarat kami harus jaga rahasia. Seketika penjaga itu mengeluarkan tiket sakti dia (tiket khusus penjaga) sambil pura-pura kalau itu tiket punya kita (karena ga enak kalo sampe keliatan pengunjung lain). Dannn... kami dapat tiketnya di kloter ke 3, alhamdulillah. Kami sampai berkalikali bilang terimakasih ke ibu penjaga dan supervisornya, baiknya keterlaluan. Karena kami pikir jepang kan straight banget kalo punya peraturan, tapi ini alhamdulillahnya Allah kasih kemudahan lewat petugas disana. :') terhura aku...
Drama banget buat dapetin ini |
muka capek ngantri pengen selonjoran |
Saat kami mulai memasuki gerbang masuk backsound HP sudah terdengar, jadi beneran berasa kek lagi di Hogwarts :'). Aku ga bisa cerita banyak, karena kami kebanyakan menikmati perjalanan kami sambil masuk ke toko-toko yang menjual berbagai macam souvenir HP (tapi kami ga beli, lol). Disana kami menonton pertunjukan sulap juga dan beli butterbeer. Kami beli butterbeer yang gelasnya bisa dibawa pulang (lumayan buat oleh oleh, lol) harganya kalo gasalah inget 1.000 yen. Kami ingin ingin naik roller coasternya, tapi antriannya juga lama, ditambah saat kami mau masuk kastil, antriannya tambah gila 150 menit! Duh kalo antriannya selama ini tau gitu kita bawa jengkok dari Indo :'). Jadinya kami menikmati HP world sambil berkeliling melihat orang-orang mencoba berbagai 'spell' / mantra.
Ga kerasa udah sore, kami memutuskan untuk kembali ke penginapan karena malamnya kami akan jalan-jalan di sekitar namba Osaka, sambil mencoba Honolu Halal Ramen yang jaraknya lumayan dekat dengan penginapan kami. Tetapi sebelum keluar gerbang, kami bertemu dengan gerombolan minion yang berjoget-joget di jalan (pengen aku gelindingin asli gemes banget!), kami berfoto sebentar dengan satu minion. Walaupun aku harus request dulu ke Ka pur dan Lia kalo aku ga mau foto sama yang matanya satu (lol).
Kami sampai di penginapan sekitar jam setengah 6 sore, kami sengaja beristirahat sejenak sambil membereskan koper kami yang sudah beranak banyak.
Jam setengah 8 malam kami sudah jalan menuju ramen halal. Malam itu udara masih dingin seperti biasanya, ditambah perut keroncongan, kami tetap berjalan mengikuti arah google maps ketempat tujuan kami. Jalanan Osaka dimalam hari tak terlalu berbeda dengan pagi hari, sama-sama sepi, lenggang, ga kayak di jakarta :'D. Kami sengaja belok melewati komplek apartment yang jalannya sama sepinya dengan jalanan utama. Tidak terlihat aktivitas orang-orang diluar gedung, hanya ada satu atau dua orang yang jalan kaki seperti kami.
Ketika sampai tempat tujuan, kami harus menunggu skitar 5 menit karena didalam masih penuh. Tempat makan honolu ramen osaka sepertinya lebih kecil dari yang di Tokyo. Di Osaka hanya tersedia lantai 1 dengan kapasitas mungkin 10 orang, kalo kalian pernah liat toko ramen yang kecil dengan ciri khas jepang seperti di manga atau anime, seperti itulah yang kami lihat di honolu ramen osaka ini. Cara memesannya dengan vending mechine, harga ramen yang ditawarkan berkisar 750 yen sampai 1.100 yen (kalo kami ga salah ingat). Dalam hati kami "Mahal bener... makan ramen aja sampe 130ribu, di indo bisa beli nasi padang 4 dengan 2 lauk" lol kebanyakan protes! (ya maklumin aja kami emang agak perhitungan orangnya kalo di negara orang, takut ga bisa balik kalo keseringan makan enak). Tapi jarang-jarang kan makan ramen langsung di Jepang, ga tiap hari juga makannya. Jadi kami masing-masing memesan menu yang berbeda, dan menunggu dengan sabar ramen kami selesai dibuat.
Honolu Halal Ramen Osaka |
Usai makan ramen kami langusng kembali ke penginapan untuk istirahat dan mempersiapkan perjalanan kami selanjutnya ke Kyoto. Segitu dulu untuk cerita di Osaka nya, see you di cerita selanjutnya "Explore Kyoto in One Day" Jaa mata nee~
Tidak ada komentar: